Mendasari hal tersebut, Duta Besar Rusia untuk Indonesia Mikhail Galuzin menilai tidak seharusnya media bertindak demikian. Peran media dinilai Dubes Galuzin harus objektif pada terciptanya perdamaian.
Dia menilai peranan media tidak lagi pada cakupan global, namun juga sektoral. Dalam hal ini, menyangkut pemberitaan di sosial media.
"Jika kita berbicara tentang itu (peran media) harus dimengerti apa yang menjadi tantangan pada perdamaian dunia dewasa ini. Kita tahu sekarang sumber pemberitaan bisa dari mana saja, media sosial misalnya. Itu (sosmed) bisa diakses di seluruh dunia," katanya dalam acara Diplomatic Forum Radio Republik Indonesia (RRI), Jakarta, Rabu (7/9).
Untuk menetralisir pemberitaan yang bisa diakses lewat sosial media, Dubes Galuzin menyarankan agar semua media dapat melihat itu secara objektif.
"Dalam pandangan saya, media harus melaporkan kepada pembaca secara objektif. Namun memang, dalam kenyataannya saya belum melihat hal itu," ujarnya.
Lewat pandangannya, Galuzin mengatakan beberapa media Barat malah cenderung memberitakan mengenai kekerasan yang malah membuat perdamaian hanya sebuah kata klise belaka. Hal ini dicontohkan dengan pemberitaan mengenai Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) dan konflik di Suriah.
Sign up here with your email
ConversionConversion EmoticonEmoticon